Artikel Lainnya

Saturday, November 2, 2019

Teori Inatisme dan Pengaruhnya terhadap Pembelajaran Bahasa

Hai teachers, bagaimana kabar teachers sekalian??? semoga teachers dalam keadaan baik-baik saja. Kali ini kita akan membahas mengenai teori inatisme atau innatism. Teori sering kali disalahkaprahkan sebagai teori kognitivisme. Padahal teori kognitivisme sendiri tidak sependapat akan apa yang dikemukakan oleh para penganut inatisme ini. Apa teachers penasaran dengan teori inatisme ini? mari simak penjelasan berikut ini.



Teori inatisme ini dapat dikatakan sebagai protes terhadap teori belajar behaviorisme yang menekankan pada pembentukan kemampuan berbahasa melalui proses stimulus dan respon, serta pendapat bahwa manusia bisa berbahasa dikarenakan terbiasa. para penganut inatisme percaya bahwa manusia memiliki kemampuan berpikir yang mampu membuat orang tersebut bisa melakukan sesuatu. Pandangan ini juga sangat berpengaruh terhadap pembelajaran bahasa di mana para ahli beranggapan bahwa anak bisa berbicara atau menggunakan bahasa karena otak mereka lah yang membuat mereka bisa melakukannya. Jadi pikiran manusia memiliki berbagai fungsi yang salah satunya adalah fungsi bahasa. Lalu, orang bisa berbahasa karena memang memiliki kemampuan ini dan bukan karena dilatih berulang-ulang supaya bisa dan terbiasa seperti yang dikemukakan oleh teori behaviorisme.

Salah satu tokoh yang terkenal yang menganut teori ini adalah Noam Chomsky. Chomsky mengajukan pendapat bahwa manusia memiliki sebuah alat di otak yang berfungsi khusus untuk penggunaan bahasa. Alat ini kemudian dikenal dengan sebutan Language Acquisition Device (LAD). Kemudian, LAD ini diubah konsepnya menjadi Universal Grammar (UG) di mana UG ini dimiliki oleh setiap manusia. UG ini merupakan pengetahuan-pengetahuan dasar akan bahasa seperti grammar, syntax, sound production, dll. 

Chomsky lebih jauh menjelaskan bahwa terdapat sebuah periode yang disebut Critical Period Hypothesis (CPH) di mana anak bisa mengakses LAD atau UG secara efektif di periode-periode tertentu. Dulunya periode tersebut diperkirakan dari umur 0-12 tahun. Namun, kini banyak yang beranggapan bahwa CPH ini bisa diakses dari umur 0-7 tahun. Setelah anak berumur lebih dari 7 tahun, maka anak tersebut tidak memiliki akses lagi terhadap LAD atau UG dan perkembangan bahasa anak tersebut akan semakin melambat.

Kaitan penjelasan di atas dengan pembelajaran bahasa adalah kepercayaan bahwa pembelajaran bahasa haruslah dimulai di usia dini dikarenakan anak-anak memiliki CPH dan memiliki akses terhadap LAD/UG. Oleh karenanya, kini pembelajaran bahasa banyak diberikan di preschool atau taman kanak-kanak.

Nah itu dia penjelasan mengenai teori inatisme dan kaitannya dengan pembelajaran bahasa. Semoga informasi ini dapat membantu teachers sekalian.

Jangan lupa kunjungi juga akun youtube PET Proenglishteacher di sini dan subscribe video-videonya.

No comments:

Post a Comment