Artikel Lainnya

Saturday, July 20, 2019

Kognitivisme dan Pengaruhnya dalam Pembelajaran Bahasa

Hai teachers... Pastinya teachers sekalian pernah mendengar teori belajar kognitivisme. teori belajar ini adalah teori yang menekankan pada kemampuan kognitif seseorang dalam belajar. Nah, bagaimana kaitannya dengan pembelajaran bahasa? Check it out...!!!


Teori belajar kognitivisme ini awalnya  merupakan protes terhadap teori belajar behaviorisme yang berkembang pesat saat itu. banyak yang beranggapan bahwa orang bisa melakukan sesuatu bukan karena dia dilatih terus-menerus. Namun, orang bisa melakukan sesuatu dikarenakan orang memiliki kemampuan belajar dan mengingat informasi yang membuatnya mampu untuk secara otomatis menggunakan semua pengetahuannya pada suatu waktu.

Teori belajar kognitivisme, khususnya dalam pembelajaran bahasa, juga sebenarnya mengkritik teori inatisme. Teori belajar inatisme menekankan bahwa manusia bisa berbahasa dikarenakan manusia memiliki kemampuan khusus di dalam otak mereka yang memudahkan untuk berkomunikasi (seperti terdapatnya Language Acquisitions Device/ Universal grammar di dalam otak). Sedangkan teori kognitivisme beranggapan bahwa para ahli bahasa tidak perlu menganggap bahwa ada suatu kemampuan di dalam otak yang memudahkan untuk belajar bahasa karena bahasa, baik bahasa pertama maupun bahasa kedua, diperoleh karena manusia mampu mengingat informasi dan mengeluarkan informasi yang dibutuhkan saat diperlukan.

Merujuk penjelasan di atas, teori pemrosesan informasi atau information processing process sangat penting bagi para penganut kognitivisme di mana proses ini mencakup receiving (menerima), organizing (menyusun), storing (menyimpan), dan retrieving (mengeluarkan kembali). Teori belajar kognitivisme juga percaya bahwa pengetahuan dasar yang kita miliki atau disebut declarative knowledge (seperti vocabulary, grammar, syntax, dll.) dapat dikembangkan menjadi procedural knowledge (kemampuan akan menggunakan pengetahuan dasar tersebut).


Teori kognitivisme percaya bahwa prior knowledge atau pengetahuan awal akan sangat membantu proses ini. Apabila anak memiliki pengetahuan awal atau declarative knowledge berupa vocabulary/words, grammar, dan pengetahuan lainnya, akan sangat memudahkan anak ini dalam belajar bahasa. Alhasil, semua pengetahuannya berupa vocabulary/words, grammar, dan pengetahuan lainnya dapat dikeluarkan atau digunakan pada saat dibutuhkan secara otomatis. Jadi kemampuan kita berbicara dan menulis merupakan perpaduan antara apa yang kita ingat dan telah kita pahami yang bisa kita gunakan secara otomatis di saat yang diperlukan.

Lalu apa pengaruhnya terhadap pembelajaran bahasa? Teori belajar kognitivisme sangat mempengaruhi pembelajaran bahasa dari segi pemberian materi-materi dasar agar anak memiliki prior knowledge. Kemudian, kegiatan yang memfasilitasi information processing process sangat ditekankan seperti aktivitas yang mengembangkan kemampuan mengingat informasi yang telah dipelajari. Lalu, kegiatan-kegiatan latihan yang mampu mengembangkan declarative knowledge menjadi procedural knowledge sangat banyak diimplementasikan, seperti kegiatan role play, drama, dll.

Nah itu dia pembahasa mengenai teori belajar kognitivisme dan pengaruhnya terhadap pembelajaran bahasa. Semoga teachers sekalian bisa menggunakan informasi ini sebaik-baiknya dalam pembelajaran.

Jangan lupa kunjungi juga akun youtube PET Proenglishteacher di sini dan subscribe video-videonya.

No comments:

Post a Comment