Hai teachers… Dalam tulisan sebelumnya, penulis sudah
menjelaskan bahwa mengajar sangatlah penting untuk mengetahui bagaimana
perkembangan belajar siswa agar kita bisa mendapat umpan balik untuk bisa
melakukan pengambilan keputusan (evaluasi) terkait dengan siswa dan
pembelajaran yang telah kita jalankan. Sebelumnya penulis juga telah berbagi mengenai asesmen dalam pembelajaran speaking (Bagi teachers yang belum membaca bisa klik di sini). Pada kesempatan kali ini, penulis ingin
menjelaskan asesmen dalam pembelajaran membaca (Reading) serta jenis asesmen apa saja yang dapat digunakan. Check
this out…!!!
Dalam pelajaran membaca, ada begitu banyak cara
mengetahui perkembangan siswa serta ada begitu banyak cara untuk melakukan
penilaian. Cara-cara ini mencakup mengetahui pengetahuan siswa sebelum membaca,
mengetahui perkembangan siswa dalam membaca, mengetahui kinerja siswa baik itu
secara individu maupun secara kelompok, dsb. (O’Malley & Pierce, 1996:97).
Routman dalam O’Malley & Pierce, (1996:97)
menyatakan bahwa dalam melakukan asesmen dalam pelajaran membaca, ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan oleh guru dan instruktur.
Adapun hal-hal tersebut dijelaskan sebagai berikut:
- Mengetahui dengan benar mengenai asesmen dan evaluasi.
- Mengetahui serta memiliki pengalaman dalam mengumpulkan, merekam, menginterpretasikan, dan menganalisis berbagai sumber bacaan.
- Bersikap fleksibel serta bersedia untuk selalu mencoba menjalankan berbagai macam asesmen dalam membaca.
- Berkomitmen dalam mengimplementasikan pendekatan yang sesuai dalam melaksanakan evaluasi di dalam kelas.
Dalam
mengimplementasikan asesmen dalam pelajaran membaca, menurut John (1982)
sebagaimana dikutip oleh O’Malley & Pierce, (1996:98) menyatakan bahwa
asesmen dalam membaca dimulai dengan mengindentifikasikan tujuan asesmen itu
sendiri. Secara umum ada 4 tujuan yang perlu diperhatikan yaitu:
- Mempelajari, mengevaluasi, dan/atau mendiagnosis kebiasaan membaca
- Memonitoring perkembangan siswa
- Melengkapi kegiatan membaca dengan berbagai tes yang mendukung
- Mencari informasi-informasi dari sumber lainnya di luar bacaan.
O’Malley & Pierce (1996:99) menambahkan bahwa
setelah menentukan tujuan asesmen dalam pelajaran membaca, maka guru bisa
memulai menyusun tujuan pembelajaran yang berkaitan dengan aktivitas-aktivitas
yang akan dimplementasikan. Setelah itu, maka guru bisa menentukan tipe dan
jenis asesmen yang akan digunakan dalam pelajaran membaca. Tipe dan jenis
asesmen ini bisa direncanakan atau disusun untuk kegiatan individu maupun
kelompok sesuai dengan aktivitas yang akan diimplementasikan.
Terkait dengan asesmen yang dapat diimplementasikan
dalam pelajaran membaca, O’Malley & Pierce, (1996) menjelaskan bahwa ada
beberapa asesmen yang dapat diterapkan dalam pelajaran membaca. Adapun asesmen
tersebut adalah sebagai berikut:
Asesmen
Penilaian Diri
Asesmen penilaian diri adalah asesmen yang digunakan
untuk menilai diri sendiri. Asesmen ini juga bisa memberikan umpan balik kepada
siswa terkait proses yang mereka jalani dalam pembelajaran. Dalam penerapannya,
asesmen penilaian diri dapat membantu baik guru dan siswa mengenai sikap,
kekuatan dan kelemahan siswa dalam pelajaran membaca. Adapun format yang bisa
digunakan ada berbagai macam seperti: ceklis, rentangan skala, rubric
penilaian, pertanyaan-jawaban, melengkapi kalimat, log pembelajaran, log refleksi,
dsb.
Rubrik
Penilaian Membaca
Rubrik penilaian membaca adalah rubric penilaian yang
berisikan criteria-kriteria dalam menilai siswa terkait kinerja mereka dalam
sebuah kegiatan di pelajaran membaca. Rubrik penilaian membaca dapat
diimplementasikan sebelum memulai kegiatan membaca. Dimana tujuan rubric ini adalah
untuk memantau perkembangan siswa dalam membaca. Dalam penyusunannya, guru
diharapkan mencari sumber yang sesuai atau dapat mengadaptasi dari rubric
penilaian yang mereka dapatkan di internet atau di buku.
Rekaman
Anekdot
Rekaman anekdot adalah observasi berbentuk notasi
yang berisikan komentar yang spesifik mengenai bagaimana performa siswa serta
apa yang dibutuhkan siswa dalam pelajaran membaca. Rekaman anekdot ini sangat
berguna untuk mendokumentasikan perkembangan siswa dalam pelajaran membaca. Ada
3 hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan rekaman anekdot yaitu,
(1) mendiskripsikan kegiatan yang spesifik, (2) melaporkan apa yang dilihat,
dan (3) menginterpretasikan apa yang diketahui mengenai siswa.
Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan
dari pekerjaan siswa yang disimpan dalam sebuah folder. Dalam pelajaran
membaca, portofolio dapat digunakan dengan mendokumentasikan catatan siswa,
respon siswa, ataupun pekerjaan lainnya yang berhubungan dengan jurnal atau
teks yang dibaca oleh siswa. Melalui portofolio ini, siswa dapat mengetahui
bagaimana perkembangan mereka dalam pelajaran membaca dari waktu ke waktu.
Jangan lupa kunjungi juga akun youtube PET Proenglishteacher di sini dan subscribe video-videonya.
Jangan lupa kunjungi juga akun youtube PET Proenglishteacher di sini dan subscribe video-videonya.
No comments:
Post a Comment