Hai teachers… Ketika teachers dihadapkan
dengan mengajar bahasa Inggris yang harus mengeintegrasikan beberapa kompetensi
berbahasa dalam satu kali pengajaran, terkadang teachers sekalian akan
kebingungan mencari model pembelajaran yang sesuai. Pada kesempatan kali ini, penulis
ingin membahas sebuah model pembelajaran yang bisa digunakan untuk kondisi yang
telah disebutkan di atas. Adapun model pembelajaran yang akan penulis bahas
adalah Reading, Drawing, Talking, dan Revising Model (RDTR Model). Lalu apakah model
pembelajaran RDTR itu? Check this out…!!!
Model pembelajaran RDTR merupakan salah
satu model pembelajaran yang dapat digunakan di mana siswa berusaha untuk menemukan informasi dengan
kata-katanya sendiri. Model pembelajaran ini mampu membantu siswa belajar untuk
menemukan suatu informasi menggunakan kata-katanya sendiri, mengulang kembali
dan menulis ide-ide mereka diatas kertas, dan meningkatkan pendengaran dan
keterampilan mereka dalam berbicara. Model pembelajaran RDTR ini merupakan model
pembelajaran alternatif yang memberikan jalan yang berbeda untuk anak-anak yang
tidak suka membaca tapi suka menggambar. Itu merupakan model pembelajaran yang
bermanfaat ketika diterapkan di dalam kelas untuk meningkatkan pengertian siswa
di dalam membaca. Siswa akan memahami kemampuannya untuk melihat apa yang
mereka baca untuk membangun informasi tersebut.
Sesuai dengan namanya, model
pembelajaran RDTR terdiri atas 4 tahapan yang bisa dijelaskan sebagai berikut:
Membaca
Pada tahapan ini, siswa diminta untuk
membaca materi pada waktu yang telah ditentukan dan meminta mereka untuk
menemukan kata-kata yang sulit di dalam kamus untuk mengerti dengan materi yang telah
diberikan sebelum langkah selanjutnya dilakukan (Kegiatan mencari kata sulit
ini dilakukan selama 2-5 menit).
Menggambar
Pada tahapan ini, siswa diminta untuk
menggambar diatas kertas, setiap siswa membuat sketsa ilustrasi tentang materi
yang telah dibaca. Mereka bisa menggunakan label untuk meningkatkan
pemahamannya, selama kurang lebih 10 menit.
Berbicara
Setelah mereka selesai menggambar, guru
meminta kepada siswa untuk menemukan pasangannya atau membuat grup, 1 grup
sebagai grup A dan yang lainnya sebagai grup B. Grup A harus memberi tahu grup
B mengenai informasi yang mereka telah dapatkan sebanyak yang bisa mereka ingat
tanpa melihat materi dan harus berbicara selama 1 menit (Siswa menggunakan
gambar yang telah mereka buat sebagai bahan untuk presentasi). Apabila waktu
akan berakhir, sebut waktunya di akhir 1 menit itu dan memutar balikkan
prosesnya. Grup B juga melakukan aktivitas yang sama dengan apa yang telah
dilakukan oleh grup A, tetapi jika memungkinkan harus mencoba untuk berbicara
dengan cara yang berbeda. Grup pendengar membutuhkan konsentrasi yang penuh
tanpa menyela grup yang sedang berbicara.
Merevisi
Selanjutnya langkah terakhir dari model
pembelajaran ini, siswa boleh menukar materinya dengan teman yang lain atau
grup yang lain, setelah itu revisi gambar mereka dengan rinci dan teliti
(Sesuai dengan informasi yang mereka dapatkan dari presentasi sebelumnya). Guru
mencoba untuk merevisi kesalahan-kesalahan dari mereka.
Nah itulah sebuah model pembelajaran alternative
yang teachers sekalian bisa gunakan dalam mengajar kompetensi berbahasa yang
diintegrasikan dalam satu pelajaran. Semoga model pembelajaran ini bisa
membantu teachers sekalian.
Jangan lupa kunjungi juga akun youtube PET Proenglishteacher di sini dan subscribe video-videonya.
Jangan lupa kunjungi juga akun youtube PET Proenglishteacher di sini dan subscribe video-videonya.
(Fitrianti)
No comments:
Post a Comment