Hai teachers... Apakah teachers sekalian dalam keadaan baik-baik saja? kali ini kita akan melanjutkan pembahasan kita mengenai metode pembelajaran bahasa dan yang akan kita bahas kali ini adalah The Audio Lingual Method. Apakah teachers sekalian familiar dengan metode ini? Jika belum, mari kita bahasa metode pembelajaran bahasa ini.
Sama seperti The Direct Method (DM) yang kita sudah pernah bahas sebelumnya, The Audio Lingual Method atau kerap disebut dengan ALM ini memiliki fokus terhadap komunikasi verbal. Oleh karena itu, kemampuan berbicara sangat dipentingkan dalam implementasi ALM. ALM ini berkembang dan banyak digunakan di sekitar tahun 1950an dan 1960an. ALM ini memiliki banyak persamaan dengan DM namun juga memiliki perbedaan. adapun perbedaan yang mendasar adalah DM selain berfokus pada pengembangan kemampuan komunikasi secara verbal, DM juga fokus pada pembelajaran kosakata. Sedangkan dalam ALM, selain berfokus pada pengembangan kemampuan komunikasi secara verbal, ALM berfokus pada implementasi grammar bahasa target. Meskipun ALM telah dibuktikan tidak terlalu signifikan dalam mempengaruhi pemerolehan bahasa, namun metode ini masih sering dipakai oleh para pengajar bahasa karena masih dianggap relevan untuk situasi tertentu.
ALM ini sangat dipengaruhi oleh teori B.F Skinner yang percaya mengenai penggunaan reinforcement dalam pembelajaran. Selain itu, ALM ini juga sangat dipengaruhi oleh teori belajar behaviorisme sangat berpengaruh kala itu. Oleh karena itu, latihan-latihan seperti drilling, repeating, copying, dan imitating sangat banyak digunakan dalam implementasi ALM. Teknik-teknik tersebut sangat dipercaya mampu membantu penguasaan bahasa siswa dalam waktu yang cepat karena para penganut ALM percaya bahwa pembelajaran bahasa adalah pembentukan kebiasaan. Orang bisa berbahasa karena terbiasa.
Implementasi ALM biasanya diawali dengan memberikan dialog kepada para siswa di mana guru akan membaca dialog kemudian siswa mengikuti yang diucapkan oleh guru. Kemudian, siswa akan membaca dialog tersebut secara bergantian. Misalnya saja, satu baris siswa memerankan A dan satu baris lainnya memerankan B. Kemudian, peran tersebut dibalik di mana yang tadinya membaca dialog A kemudian kini membaca dialog B. Terkadang, guru akan membacakan tiap baris terlebih dahulu baru siswa mengikuti ucapan guru dalam membacakan dialog apabila dirasa siswa masih perlu contoh dalam membacakan dialog. Lalu, guru akan menyuruh siswa untuk memerankan dialog tersebut bersama rekannya. Kemudian, pembelajaran bisa dilanjutkan dengan membahas vocabulary yang terdapat di dalam dialog dengan memperkenalkan bagaimana vocabulary tersebut bisa diimplementasikan dalam sebuah kalimat. Lalu, siswa akan diberikan daftar vocabulary yang bisa diimplementasikan dengan pola grammar yang telah diajarkan sebelumnya. Sebagai contoh, guru menunjukan kata "school" dan berkata "I go to school by motorcycle". Kemudian, guru akan menunjukan kata lainnya seperti "post office" dan siswa harus berkata "I go to post office by motorcycle" lalu guru menunjukan kata hospital dan siswa berkata "I go to hospital by motorcycle" begitu seterusnya.
Nah itu dia pembahasan singkat mengenai ALM. Semoga artikel ini mampu membantu teachers sekalian untuk mengembangkan kemampuan pedagogi teachers sekalian.
Jangan lupa kunjungi juga akun youtube PET Proenglishteacher di sini dan subscribe video-videonya.
Sunday, August 11, 2019
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment