Artikel Lainnya

Thursday, August 15, 2019

The Silent Way

Hai teachers... Bagaimana kabar teachers sekalian? Kali ini kita akan membahas metode pembelajaran bahasa Inggris lainnya dan kali ini giliran metode The Silent Way yang akan kita bahas.  Karena ada kata silent, apakah metode ini berhubungan dengan berdiam diri di dalam kelas? mari kita bahas metode pembelajaran ini. So, let's check it out...!!!


Jika teachers sekalian masih ingat, sebelumnya kita membahas mengenai Audiolingual method (ALM). Silent way ini merupakan metode yang muncul sebagai protes terhadap ALM di mana banyak ahli mulai berpendapat bahwa kemampuan berbahasa bukanlah seperangkat kebiasaan yang bisa diterapkan begitu saja di dunia nyata. Noam Chomsky berpendapat bahwa metode-metode seperti  ALM yang mengedepankan pembentukan kebiasaan dalam penguasaan bahasa tidak terlalu signifikan dalam proses pemerolehan bahasa. Namun, proses berpikir lah yang sangat mempengaruhi proses pemerolehan bahasa. Pendapat-pendapat ini sangat erat kaitannya dengan kemunculan Cognitive Approach yang berkembang di kala itu. Oleh karenanya, pembelajaran bahasa saat itu mengalami perubahan di mana metode-metode belajar behaviorisme mulai tergantikan oleh metode-metode belajar kognitivisme.


Meskipun Silent Way (SW) dikatakan tidak termasuk dalam Cognitive Approach, tetapi prinsip-prinsip yang dianut oleh SW ini hampir-hampir mirip di mana Caleb Gattegno (Penemu SW) beranggapan bahwa mengajar berarti memfasilitasi proses pembelajaran dibandingkan dengan mendominasi kegiatan tersebut. Hal ini berarti siswa yang harus lebih aktif dibandingkan guru dalam proses belajar. Kemudian Gattegno berpendapat bahwa belajar itu merupakan sebuah inisiatif dan dalam belajar kita memanfaatkan kemampuan yang kita miliki meliputi persepsi, kesadaran, ingatan, imaginasi, intuisi, kreativitas, dll.

Metode Silent Way ini banyak menggunakan media-media seperti word chart, sound-colors chart, caption, gambar, realia, dll. Terlebih lagi, dalam penerapan Silent Way ini, guru harus lebih banyak diam dan hanya banyak menggunakan gestures dalam mengajar. Apabila siswa salah, diharapkan siswa mampu melakukan self-correction atau temannya bisa membenarkan kesalahan yang dilakukan oleh siswa tersebut.

Lalu bagaimana Silent Way ini diterapkan? Mari kita simak penjelasan berikut ini. SW bisa dimulai dengan guru tidak berbicara apapun tetapi menunjuk beberapa benda seperti warna hijau dan gambar apel. Siswa diharapkan untuk mampu menginterpretasikan apa yang dilakukan oleh guru. Guru akan terus menerus mengulang menunjuk warna hijau dan apel apabila siswa masih saja salah menjawabnya atau tidak menjawab sekalipun. Jika masih saja seperti itu, guru bisa memberikan clue dengan berkata "there is a green apple". Kemudian guru melanjutkan dengan menunjukkan kombinasi benda-benda lainnya. Misalnya saja guru menunjuk warna merah, gambar buku dua kali, dan meja yang mengacu pada "there are two red books on the table". Jika siswa salah menerka maksud guru, maka guru akan terus menunjuk benda-benda tersebut sambil memberikan ekspresi yang tidak senang yang menunjukan bahwa apa yang dijawab oleh siswa adalah salah.

Nah itulah penjelasan secara singkat mengenai impelemntasi SW. Meskipun kini SW jarang digunakan dalam pembelajaran bahasa karena menimbulkan kebingungan dalam diri siswa ketika belajar, namun teachers sekalian juga perlu mengetahui metode ini. Semoga pengetahuan teachers sekalian semakin bertambah dan bisa menjadi guru bahasa Inggris profesional.

Jangan lupa kunjungi juga akun youtube PET Proenglishteacher di sini dan subscribe video-videonya.


No comments:

Post a Comment